Artikel ini telah dibaca 12180 kali. Terima kasih.

pilkadaYang jelas pasti akan ada yang pro dan kontra. Masing-masing dengan argumen-argumennya. Kalau saya hanya memandang dari sisi biaya saja. Karena tema yang penting saat ini untuk bangsa Indonesia adalah bagaimana tidak berhutang kepada negara-negara lain untuk membiayai operasional negara.  Salah satu yang signifikan adalah dengan mengganti sistem pilkada langsung menjadi tidak langsung, yaitu dipilih oleh DPRD.  Dana APBD untuk pilkada dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih mendesak.

Kalau money politic (MP), baik sistemnya langsung atau tidak, sama-sama punya potensi terjadinya MP. Tergantung kejujuran calon-calon yang ada. Tapi harusnya lebih efisien sistem tidak langsung. Kalau mau nyogok hanya beberapa orang anggota dewan saja. Ketimbang pilkada langsung yang harus bagi-bagi ke banyak orang. Sangat ribet… He3x…

Apa pun sistemnya, yang penting bagi saya adalah peminpin yang terpilih adalah yang terbaik dari segi moral/akhlaq dan profesional dalam bekerja menunaikan amanah-amanah yang dibebankan. Titik.

Artikel ini telah dibaca 12180 kali. Terima kasih.

11 Comments

  1. Yang terbaik adalah yang paling sedikit mudharatnya…. Pemilihan langsung dapat memporak-porandakkan hubungan kekeluargaan, memecah para generasi muda, termasuk memecah para ulama….. krn beda pilihan..

  2. menurut saya analisa ade jangan “karena kalah”… tapi tampilkan sisi untung ruginya setelah 20 tahun menjalakan sistem langsung… apa analisanya?

  3. mas can.uu pilkada udah lama dibahas sblm pileg/pilpres dan fraksi2 prahara dan yg lainnya keukeuh dukung pilkada lamgsung dan pemerintah mengalah…eh…stlh kalah pilpres…..balik 180 derajat.Read more…

  4. yusril im telah menjelaskan secara uu dan tinjauan-2 lainnya lebih komprehensih. dari hasil kajian-2 tsb memang secara logika sangat masuk akal bila dikembalikan ke azas nya, yaitu pilkada tidak langsung yang demokratis.Read more…

  5. om.can.yg lebih baik lg jg msh debatable…kl concerna cost…ya dibikin murah.ada banyak cara dr mulai pilkada serentak dan pembatasan biaya dan aktivitas kampanye.jd AR dan wowo,AT,arb cs pengen balik lg ke zaman dulu,he..he…Read more…

  6. Pileg or pilpres langsung sdh kita lakukan selama 4x periode dan itu sangat cukup utk mengevaluasi ttg mekanisme, cost dll. Bukanlah sebuah aib bila pada akhirnya kita kembali ke sistem tdk langsung manakala itu memang lebih baik…

  7. bpk reformasi amien rais aja pengen kembali ke orba tuh dan jgn2 nyesel jg dulu numbangin pk hartao..ha..ha. oh..politik….politik…(geleng-geleng.com)

  8. setuju! he3x… abis gimana ya? dengan sistem langsung spt yg sudah2 juga selalu kacau dalam pelaksanaannya dan selalu berakhir di MK… kalau KPU nya tidak bisa improve lebih baik kembali ke jaman orba. murah meriah… he3x…

  9. om can…gmn kl presiden jg sekalian dipilih MPR lg aja kyk zaman orba lg..murah meriah lho…dan seterusnya gubernur/bupati jdnya konco2 presiden/ketua partai jg…murah bgt khan…kl perlu partainya jg dibikin 2-3 saja…..Read more…

Leave a Reply to Ade Arief Komara on FacebookCancel reply