Artikel ini telah dibaca 5220 kali. Terima kasih.

Bukan e-KTP
Bukan e-KTP

hari senin yang lalu (6-10-2014) saya pergi ke kelurahan untuk mengurus ktp anak saya yg baru saja berusia 17 tahun pada tanggal 19-9-2014. tiba di kantor kelurahan jam 9-an. suasana kantornya sangat sepi. hanya ada seorang petugas saja. lalu saya sampaikan maksud dan tujuan saya datang. persyararatan untuk membuat ktp hanya fotokopi kartu keluarga dan foto berwarna 2×3 dua lembar. dengan latar belakang warna merah untuk tahun kelahiran ganjil, dan biru untuk genap.

saya: “kapan jadinya, pak?”

petugas: “semingguan, pak… ”

saya: “jumat ya, pak?”

petugas: “ya, jumat bapak ambil ktpnya…”

jumat pagi (10-10-2014) saya datang ke kantor dan bertemu dengan petugas yang sama. dia sedang ngetik dengan mesin ketik manual sambil merokok.

saya: “gimana, pak? sudah jadi ktp anak saya?”

petugas: “belum, pak. sudah 2 hari ini kertas blankonya kosong.”

saya: “terus, kapan adanya?”

petugas: “wah, saya kurang tahu, pak…”

dada saya sudah mulai berdetak cepat pertanda ada alirah darah yang mengalir dengan cepat ke seluruh tubuh hingga ke ubun-ubun ketika mendengar jawaban petugas yang sekenanya.  bawaannya udah pengen nyambit pake sendal… untungnya saya masih bisa mengedalikan diri… he3x…

saya: “ya sudah gini aja. tolong bapak sms saya kalau ktp anak saya sudah jadi… berapa no hp bapak? saya miscall, lalu bapak simpan nomor hp saya…”

setelah itu saya pulang. setelah tenang saya sms ke petugas kelurahan tadi.  bunyinya begini: “bapak janjinya kan hari ini ktp anak saya selesai. saya perlu hari ini, karena besok mau mengurus SIM. bapak cari blankonya, sore nanti tolong antar ke rumah saya. uang transport nanti saya ganti. terima kasih.

jam 5-an sore, petugas kelurahan tadi datang dengan membawa ktp anak saya.  lalu sesuai dengan janji saya, saya berikan uang ganti transportnya.

lah kok ktp nya balik ke ktp kertas yang harus dilaminating lagi? bukan e-ktp spt punya saya.  ada apa dengan program e-ktp yang menelan dana RP. 5 T R I L I U N itu ya!? apa gagal ditengah jalan karena kehabisan dana? masak rp. 5 triliun tidak selesai dan menguap begitu saja? siapa yang memonitor program e-ktp ini ya? pemerintah? dpr? atau siapa? ada yang tahu?

kalau lihat situs nya ttg e-ktp (http://www.e-ktp.com/) sih keren banget. cuman sudah berapa persen implementasinya ya? misterius sekali projek Rp. 5 triliun ini…

Artikel ini telah dibaca 5220 kali. Terima kasih.