Artikel ini telah dibaca 101 kali. Terima kasih.
Talk less, say more adalah sebuah prinsip yang mendorong kita untuk lebih berhati-hati dalam berbicara, memilih kata-kata dengan bijak, dan menyampaikan pesan secara efektif. Intinya adalah kualitas lebih penting daripada kuantitas dalam komunikasi.
Mengapa penting?
1. Efisiensi: Pesan yang singkat dan jelas lebih mudah dipahami dan diingat.
2. Kejelasan: Memilih kata-kata yang tepat membuat pesan kita lebih spesifik dan terarah.
3. Daya Tarik: Orang cenderung lebih tertarik pada pembicara yang ringkas dan bermakna.
4. Menghindari Miskomunikasi: Terlalu banyak bicara dapat menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman.
5. Membangun Reputasi: Orang yang pandai berbicara dengan singkat dan padat biasanya dianggap lebih cerdas dan kompeten.
Bagaimana menerapkannya?
– Pikirkan sebelum berbicara: Luangkan waktu sejenak untuk merumuskan pikiran kita sebelum menyampaikannya.
– Pilih kata-kata dengan hati-hati: Gunakan kata-kata yang jelas, konkret, dan sesuai dengan konteks.
– Hindari kata-kata yang tidak perlu: Buang kata-kata pengisi atau kalimat yang bertele-tele.
– Fokus pada poin utama: Sampaikan poin-poin penting secara berurutan.
– Gunakan bahasa tubuh: Ekspresi wajah, gestur, dan nada suara dapat memperkuat pesan kita.
Contoh:
– Tidak efektif: “Jadi, seperti ini, kan, aku tuh lagi mikir, gimana ya caranya supaya kita bisa menyelesaikan masalah ini. Maksudku, kita harus cari solusi yang terbaik, tapi juga harus cepat, gitu lho.”
– Efektif: “Kita perlu menemukan solusi cepat untuk masalah ini.”
Intinya, talk less, say more adalah tentang menjadi komunikator yang lebih baik.
Dengan menguasai prinsip ini, kita dapat menyampaikan pesan secara efektif, membangun hubungan yang lebih baik, dan mencapai tujuan.
Artikel ini telah dibaca 101 kali. Terima kasih.