Artikel ini telah dibaca 9340 kali. Terima kasih.
Sebenarnya kenaikan bbm (bila akhirnya jadi) ini tdk begitu pengaruh kepada mereka2 yang memiliki pendapatan diatas rata2 masyarakat pada umumnya. Golongan menengah ke atas sangat mampu untuk membeli bbm dg harga baru. krn mereka2 yang mampu beli mobil atau dapat mobil dari kantor dengan program car ownership program (COP) mendapatkan operational expense (OPEX) untuk bbm mengacu kepada harga pertamax.
Namun bagi golongan menengah kebawah (para nelayan, angkot, motor dsj) efeknya akan signifikan. Begitu bbm naik, naiklah semua harga… daya beli akan menurun… ujung2nya jumlah orang yang tidak mampu (miskin) akan bertambah…
Seharusnya diperbaiki dulu efektivitas dan efisiensi segala kegiatan yg terkait bbm ini termasuk mafia2nya… setelah itu selesai semua baru kita pikirkan kenaikan sbg solusi akhir…
Harus ada evaluasi yang dijelaskan ke publik. Dulu waktu naik dari 4500 ke 6500 dulu katanya kelebihan yang rp. 2000 akan digunakan utk ini itu ke rakyat… itu evaluasinya dimana ya? ada yang tahu rp. 2000 dipakai utk apa?
Saya khawatir, hal yang sama akan berulang… mafia2 bbm tetap menguasai dan rakyat tdk banyak menikmati dari dicabutnya subsidi (bila ada)… mau sampai kapan begini terus?
Semoga sby diberi kekuatan sampai akhir jabatan dan jokowi diteguhkan hatinya utk tetap pro rakyat… aamiin…
Artikel ini telah dibaca 9340 kali. Terima kasih.
kalo sdh begini, saya sih cuman mau memaki para koruptor Keparat!