Artikel ini telah dibaca 1161 kali. Terima kasih.
Saya pernah punya anak buah yang ikut terjaring dalam sebuah razia di tempat permainan ketangkasan. ada sekelompok orang bermain ketangkasan dengan taruhan uang. sementara anak buah saya bermain di tempat yang lain dengan teman-temannya tanpa bertaruh.
singkat cerita, meskipun dia tidak tahu menahu tentang judi yang dilakukan oleh orang lain, polisi telah memutuskan untuk memenjarakan sementara sampai proses penyelidikan selesai. karena tidak ada bukti, anak buah saya akhirnya dibebaskan. namun penjara itu betul-betul telah membuat anak buah saya trauma. selama berada di dalam penjara, satu hari terasa seperti setahun. untuk mendapatkan tempat bisa tidur dia harus bayar. kalau tidak bayar, maka dia harus tidur di wc. semua serba bayar di dalam penjara. begitu menurut cerita anak buah saya.
lalu saya membaca berita berikut ini. melihat foto seorang tahanan yang dapat hidup nyaman meskipun sedang di penjara. tiba-tiba saya jadi teringat kisah anak buah saya tadi. membandingkan keduanya… dan bertanya dalam hati dan berusaha mencari jawaban, apa arti keadilan yang sebenarnya di negeri ini?
selamat membaca…
Jakarta – Jaksa penuntut umum persidangan Jessica Kumala Wongso menegaskan foto yang diperbincangkan publik bukanlah foto ruang tahanan mewah. Menurut jaksa, foto tersebut berada di ruang konseling tahanan. Tujuan foto-foto itu dipamerkan untuk mematahkan pledoi Jessica.
Ketua penuntut umum, Jaksa Ardito Muwardi, mengatakan tim memamerkan foto tersebut di persidangan untuk menjelaskan rangkaian penyidikan Jessica. Ada beberapa slide foto yang dipamerkan, tetapi yang tersebar ke publik hanya 1, sehingga ceritanya terpotong.
“Jadi ada banyak foto, nah yang kita sampaikan ini tujuannya untuk mematahkan pledoi. Sekaligus membuktikan selama rangkaian penyidikan tidak ada intimidasi,” ujar Ardito kepada detikcom, Selasa (18/10/2016).
Ardito menegaskan, keterangan Jessica yang menyatakan dia ditahan di ruangan 1×2 meter persegi dengan sirkulasi udara yang pengap dan tak memiliki tempat tidur adalah bohong. Dia menambahkan, tim kejaksaan sudah mempunyai foto tersebut.
“Tidak ada itu seperti yang dikatakan Jessica, dia bilang ruang tahanan tidak ada tempat tidur, tidak ada WC. Kita punya fotonya dan itu tidak benar,” ucap Ardito.
Seluruh keterangan Jessica tentang intimidasi di proses penyidikan juga sudah dibantah oleh tim penuntut umum.
“Tidak ada intimidasi seperti yang disampaikan Jessica,” ucapnya.
(rvk/tor)
Artikel ini telah dibaca 1161 kali. Terima kasih.