Artikel ini telah dibaca 2136 kali. Terima kasih.

Ivrea, Italia – Ketika seorang pegawai mengalami kecelakaan saat bekerja, maka perusahaan akan menanggung biaya pengobatannya. Tetapi ada yang berbeda dengan kisah pria asal Italia ini.
Berawal dari keputusan perusahaan untuk memberi pria bernama Roberto Romeo dengan sebuah ponsel, yang digunakannya setiap tiga jam perhari selama 15 tahun berkarir di perusahaan tersebut. Kebetulan perusahaan di mana Roberto bekerja merupakan sebuah perusahaan raksasa di bidang telekomunikasi di Italia.
Tak dinyana, dari waktu ke waktu, Roberto melapor bahwa di otaknya tumbuh tumor dan ia kehilangan pendengaran di telinga kanannya.

Pria berumur 57 tahun itu kemudian mengajukan tuntutan hukum atas kemalangan yang dialaminya. Baru-baru ini pengadilan kota Ivrea, Italia memutuskan memenangkan tuntutan Roberto dan memerintahkan perusahaan Roberto untuk membayar 7.000 euro pertahun (atau setara dengan Rp 101 juta) kepadanya sebagai bentuk kompensasi.

“Ternyata aturannya hanya boleh dipergunakan selama satu jam tiap harinya dan saya jauh melebihi batasan itu,” kata Roberto kepada media setempat, Sky TG24, dikutip dari Daily Mail.

Namun Roberto menegaskan, ia tidak sedang berupaya melarang orang lain untuk menggunakan ponsel ataupun melayangkan tuntutan kepada perusahaannya, di mana ia masih bekerja hingga kini.

Dengan tuntutannya itu, ia berharap lembaga yang mengatur keamanan sosial di negaranya ikut memikirkan dan mempertimbangkan keamanan kerja di Italia, terutama bagi mereka yang harus menghabiskan banyak waktu dengan ponselnya.

“Saya percaya, kita harus lebih aware dengan bagaimana cara kita menggunakannya,” tutur Roberto dalam pernyataannya seperti dilaporkan The Guardian.

Roberto menambahkan tumornya terdeteksi di tahun 2010. Untungnya, dokter mengatakan jika tumor itu bersifat jinak walaupun pria ini harus kehilangan sebagian pendengarannya.

Seorang saksi yang juga ahli kesehatan memperkirakan penggunaan ponsel tersebut telah mengakibatkan kerusakan fungsi tubuh Roberto sebanyak 23 persen.

Putusan ini diyakini yang pertama di dunia mengakui adanya keterkaitan antara penggunaan telepon seluler secara berlebihan dengan kemunculan tumor otak jinak.

Kabar tentang Roberto sendiri juga menarik perhatian dunia dan ditulis di berbagai media terkemuka seperti ABC News, BBC, Daily Mail, Mirror, The Sunday Times dan beragam media di bidang telekomunikasi semisal Tech Times dan Pulse Headlines.

Sayangnya sejauh ini belum ada penelitian yang bisa memberikan bukti kuat bahwa penggunaan ponsel dapat meningkatkan risiko tumor otak. Sejauh ini, hanya ada beberapa penelitian saja yang mengungkapkan keterkaitannya. Seperti halnya yang dikutip pengacara Roberto, yaitu dari hasil studi National Toxicology Program, AS di tahun 2016.
Studi ini menemukan adanya tumor pada otak dan jantung tikus pejantan diakibatkan oleh radiasi selama 9 jam/hari selama dua tahun. Namun peneliti pun mengungkapkan tingkat insidensinya masih tergolong rendah.
(lll/vit)

Sumber: http://m.detik.com/health/read/2017/04/24/160553/3482566/1202/kena-tumor-otak-karena-ponsel-pria-ini-dapat-kompensasi-dari-perusahaan

Artikel ini telah dibaca 2136 kali. Terima kasih.

Leave a Reply