Artikel ini telah dibaca 1175 kali. Terima kasih.
Jakarta – China menjadi penantang baru dominasi 2 industri pesawat terbang penumpang Boeing dan Airbus. Ini setelah Negeri Tirai Bambu tersebut sukses menerbangkan C919, pesawat dengan jumlah kursi 168 jenis narrow body sekelas Airbus A320 dan Boeing B737-800.
Di tahap awal, pemerintah China memang menargetkan mayoritas pasar C919 adalah maskapai-maskapai dalam negeri. Total saat ini ada 55 perusahaan airlines yang beroperasi di China, dan diharapkan dalam beberapa tahun mendatang maskapai domestik tersebut sudah beralih menggunakan C919 yang memiliki daya jelajah hingga 5.555 kilometer itu.
Mengutip BBC, Minggu (7/5/2017), pabrikan pembuat C919 yang merupakan BUMN China, Commercial Aircraft Corporation of China (Comac), telah menerima 500 pesanan dari 23 airlines dalam negeri. Pembeli utamanya yaitu Eastern Airlines dengan harga yang dilaporkan untuk setiap unit C919 seharga US$ 50 juta, atau kurang dari setengah harga dua pesaing terdekatnya Airbus A320 dan Boeing 737-800.
Pesawat Buatan China C919Pesawat Buatan China C919 Foto: Reuters
Meski begitu, beberapa komponen utama C919 sebenarnya masih harus bergantung pada teknologi impor seperti mesin yang masih harus dibuat dari CFM Internasional, perusahaan patungan Prancis-Amerika Serikat. Beberapa bagian pesawat lainnya juga masih didatangkan dari negara lain.
Sebenarnya ambisi China untuk ‘swasembada’ pesawat udara sipil berbadan besar sudah dimulai pada dekade 1970-an. Saat itu, China sempat membuat pesawat yang diberi nama Y-10 yang dirakit pada akhir 1970-an, namun hanya 3 pesawat yang diproduksi sebelum kemudian proyek tersebut dihentikan karena bobot pesawat yang dianggap terlalu berat.
Pesawat Buatan China C919Pesawat Buatan China C919 Foto: Reuters
(idr/mkj)
Artikel ini telah dibaca 1175 kali. Terima kasih.