Artikel ini telah dibaca 1779 kali. Terima kasih.
Behind the Scene
Sekalian dijawab di sini ajaa yaa… ☺️☺️
Setelah bbrp hari terakhir ummi declare mengenai pen-caleg-an ini, alhamdulillah banyak doa2 & dukungan2 yang masuk, tapi… ga sedikit jg timbul pertanyaan2 & keheranan2 😁😁
- Ngapain siih Na ikut trend caleg2an ?
- Ummi apalagi siih yg dicari ?
- Tempat ummi rasanya bukan di dunia politik
- Emang kemaren kamu resign itu karena mau nyaleg ?
☺️☺️☺️
Sebelum jawab,
Yuuukk,.. senyuum dulu, biar jd shodaqoh insyaallah…
Awalnya buat Ummi hal ini juga bukan suatu keputusan yang mudah,.. wacana awal bbrp bulan sebelum pencalegan, sebenarnya Pa Candra yg diminta,… Saat itu kami diskusi panjang lebar, dengan berbagai macam pertimbangan… Dan karena ini bentuknya masih penawaran, Pa Candra menjawab bahwa belum bisa menerima tawaran itu sekarang, tapi insyaallah nanti 2024 akan mempersiapkan diri bila diminta lagi. Alhamdulillah pihak yg memintapun menghormati pendapat kami.
Selang 3 bulan, kami mendengar kabar bhw satu-persatu para sahabat sudah memberikan pernyataan kesediaan utk menjadi bacaleg, dan kami dengan tulus mendoakan dan mensupport… Yuukk, mari kita fastabiqul khairat, kita beramal sebanyak2nyaa dalam bidang masing2 sajaa ☺️☺️
Sampai sini suasana masih tenang, ayem tentrem… dan kami fokus pada pekerjaan & aktifitas masing2. Kami fikir case closed ☺️
Namun,… sepekan sebelum batas akhir pendaftaran KPU, pertanyaan itu datang lagi, kembali Pa Candra ditawarkan untuk menjadi bacaleg. Kembali kami berfikir selama 2-3 hari dan tanggapan kami masih sama terhadap penawaran itu, insyaallah 2024 saja… Kami beranggapan insyaallah masih banyak yang jauuuuuh lebih baik dan mumpuni utk mengemban amanah ini drpd kami berdua…
Kemudian, entah bagaimana ceritanya, 2 (dua) hari sebelum penutupan pendaftaran di KPU, datanglah mandat… Kali ini bentuknya sudah berupa perintah, bukan lagi pertanyaan kesediaan atau penawaran lagi spt sebelumnya…Tidak ada ruang untuk negosiasi penolakan, mau tidak mau, berat ataupun ringan, bersedia ataupun tidak… Tidak ada pilihan lain, atau kata-kata selain “Yaa insyaallah”.
Setelah Pa Candra menjawab, dan selesai kami sholat dhuhur… siang itu di kamar kami diskusi selama 2 jam, menimbang & memikirkan strategi ke depan, mengukur potensi dan kemampuan diri, baik dari sisi waktu, tenaga dan finansial dll… Sampai akhirnya kami memutuskan, insyaallah kami siap maju, namun bukan nama Pa Candra yg akan didaftarkan, melainkan nama Ummi… Kembali usulan kami ini ditanyakan dan dikoordinasikan ke pusat, dan alhamdulillah dijawab “Tidak masalah, sama saja…”
Yaaa,… sejak lama… kami punya guyonan yg merefleksikan diri kami berdua “Buy one, get one free” 😁😁. Hal ini berlaku sejak 20 tahunan yll, dimulai sejak kami kuliah S1 di kampus yang sama, jurusan yang sama, sampai akhirnya kami juga menyelesaikan kuliah S2-S3 di kampus yang sama, juruan yg sama, lab yg sama & bahkan dibawah didikan & bimbingan profesor yang sama. Pokoknya satu perguruan banget deeh 😁😁
Saat kembali ke tanah air pun, kami mengawali karier di grup perusahaan yang sama, dan sama2 bekerja pada industri manufaktur, kami beberapa kali dikirim perusahaan masing-masing untuk mengikuti berbagai macam training & workshop yang sama. Belum ditambah kami bergerak pada organisasi2 yang sama, sejak jaman kuliah sampai sekarang… menjalankan perusahaan pribadi bersama, mendirikan lembaga pendidikan dan menjalankannya bersama ☺️☺️
Spek & kompetensi kami 80-90% sama laah… 11-12 gituu… Dan setiap ada aktifitas dan pencapaian prestasi dari salah satu kami, sebenarnya adalah hasil karya berdua… Setiap achievement ummi, selalu ada Pa Candra di belakang yg support.. dan begitu pula yg berlaku sebaliknya… Entah berapa kali sudah file presentasi kenaikan jenjang/golongan atau tugas kampus (dulu) dan tigas kantor yg dikerjakan bersama… Yes, If you buy one of us, actually you get one free 😁😁… Jadi pada saat Pusat menanggapi usulan kami untuk memasukkan nama ummi dan menjawab “tidak masalah, sama saja”… sebenarnya mmg sama saja… ☺️☺️
Dan, oyaa… satu hal kuat yang menyebabkan kami akhirnya bersedia (meskipun sampai detik ini kami merasa masih banyaaaaaakk yg jauuuh lebih baik & mumpuni sebenarnya drpd kami), adalah selain kami ingin turut berkonstribusi dalam amal sholeh, yg semoga menjadi pemberat timbangan amal kami…. Kami berdua juga berhutang besar pada Partai Dakwah ini,… kalau ada kebaikan2 yang kami hasilkan sekarang dan bagaimana kehidupan kami saat ini,… semua ini tidak lepas dari bagaimana partai ini (dulu namanya belum PKS) puluhan tahun yll turut membentuk kepribadian, membersamai proses pendewasaan diri kami dan juga ikut andil membentuk pola pikir dan memperluas wawasan kami mengenai kehidupan…
Awal thn 90-an, kami berdua adalah hanya anak remaja yang baru lulus SMA kemudian merantau ke negeri yang segala macam model kemaksiatan tersedia. Namun berkat bimbingan dan dakwah dari para senior yg juga bertindak sbg guru2 spiritual kami, alhamdulillah kami tetap terjaga di jalanNya. Beliau2 juga yang selalu menyemangati kami utk terus menuntut ilmu walau ditengah kondisi keuangan yang minus parah. Dan dari partai dakwah ini pula kami pernah menerima zakat 2thn berturut2 karena ada masa2 kami tidak punya beasiswa sementara kami jg ada tanggungan anak2… Bahkan ada salah seorang senior kami (Marsudi Budi Utomo – DR. Marsudi BUDI UTOMO – Caleg DPR – RI Dapil Jateng III No. 2) yg datang ke rumah dengan memanggul sendiri sumbangan beras buat makan kami sekeluarga… 😭😭
Dari para senior inilah, yang terus memompa semangat kami, memotivasi & mengajarkan arti hidup yg bermanfaat,… sampai bagaimana mengajarkan cara membentuk keluarga yang sakinah, sekaligus memberikan contoh bagaimana pola mendidik anak2 kami agar tumbuh menjadi anak2 yg cerdas dan sholeh/ah.
Semua pendidikam dan keteladanan itu tidak berhenti disitu saja, sampai kami pulang kembali ke tanah air, dan dengan semakin luasnya interaksi kami dg para senior di Partai Dakwah ini yg terus membersamai & memotivasi kami agar selalu bergerak, beramal sholeh dan melalukan mobilitas vertikal dan horisontal secara seimbang. Alhamdulillah, saat kami berdua dapat mendapat amanah menjadi salah seorang direktur termuda di perusahaan masing2 juga berkat motivasi2 dan nasehat2 dari beliau2… Dan, Asy Syahid juga bisa lahir, tumbuh dan berkembang seperti sekarang ini jg adalah berkat masukan, arahan dan bimbingan beliau2.
Suatu hari kelak, pada saat hari persaksian tiba.. maka kami akan bersaksi bawah beliau2, para guru2 (yg smg dimuliakan Allah), adalah orang2 sholeh/ah yang artinya sangat besar dan dalam bagi kami…
Jadi, kalau hari ini kami masih disini, dan kami berjuang untuk terus berbuat kebaikan… selain amal sholeh ini buat diri kami pribadi & keluarga… adalah juga buat keluarga kami di Partai Keadilan Sejahtera… Ucapan beribu-ribu terima kasih tidak akan bisa membalas apa yang pernah kami terima dari partai dakwah ini.. Semoga dengan kami terus istiqomah beramal sholeh dan berkhidmat pada ummat, menjadi pahala dan kebaikan serta keberkahan juga bagi keluarga besar PKS 😇😇
Begitulaah,… behind the scene dari pencalonan ummi mencadi CAD ini.. Semoga menjawab pertanyaan2 para sahabat 😍😍
Bagi yang mendukung & mendoakan ummi, kami ucapkan terima kasih banyak, Jazakumullah khairan katsiira 🙏🙏🙏
Namun bagi yang tidak setuju dan bersebarangan pendapat dg kami, tak mengapa… ☺️☺️ Insyaallah kita akan tetap bersahabat, dan kalaupun ada imbas kebaikan2 dari apa yang kami lakukan, semoga turut bermanfaat bagi semuanya juga
Aamiin Aamiin Yaa Rabb 😇
Dr. Hj. Rini Pura Kirana, M. Eng
Calon Anggota DPR-RI dari PKS
Dapil Jatim II:
Kota/Kab. Pasuruan & Probolinggo
Artikel ini telah dibaca 1779 kali. Terima kasih.