Artikel ini telah dibaca 52385 kali. Terima kasih.

Bulan Maret yang lalu saya hadir dalam sebuah rapat dengan kostum (kaos dan celana panjang training) olah raga.

Setiap rapat di hari Sabtu atau Ahad, saya biasa datang dengan ber-fun run sejauh 3.5 km dari rumah.

Para peserta rapat pun semua sudah tahu kebiasaan saya seperti itu. Datang rapat setelah berlari sebelumnya.

Pada hari itu seperti biasa saya tetap izin datang dengan pakaian olah raga.

Singkat cerita acara dibuka oleh seorang moderator.

Sang moderator membacakan tatib rapat yang salah satunya terkait pakaian. Sampai akhirnya nama saya disebut moderator diminta pulang untuk berganti pakaian lalu datang kembali ke rapat.

Semua hadirin hening. Pandangan mereka tertuju ke saya dan moderator. Sebelah saya geleng-geleng kepala sebagai isyarat tidak setuju dengan sikap moderator.

Kebetulan moderatornya adalah lebih senior (lebih tua) saya.

Tanpa pikir panjang saya pun berdiri, lalu minta izin pulang untuk ganti pakaian.

Apesnya saya lupa. Saya pikir saya datang ke rapat tadi pakai mobil. Waduh!

Dengan langkah pasti, saya lari sprint ke rumah sejauh 3.5 km agar dapat mengikuti rapat kembali.

Sampai rumah saya mandi, lalu ganti pakaian formal. Berangkat kembali. Kali ini naik mobillah… He3x…

Saya masuk kembali ke ruang rapat. Semua hadirin terkejut melihat saya.

Ada yang tepuk tangan, takbir dan mengacungkan kedua jempolnya ke arah saya.

Mereka tidak mengira kalau saya akan datang kembali karena mereka berpikir saya pasti malu karena disuruh pulang oleh sang moderator.

Saya kembali duduk ke tempat saya dekat moderator. Moderator memanggil saya dengan isyarat tangannya untuk mendekatinya. Saya pun dipeluknya.

Saya duduk dan mengikuti rapat kembali. Kebetulan saat saya masuk, ketua yayasan sedang memberikan penjelasan. Beliau menyampaikan rasa hormat atas tindakan sportif saya. Saya membalasnya dengan senyum.

Oya, moderator tersebut adalah sekjen baru dewan pembina yayasan yang menggantikan posisi saya pada hari itu karena re-organisasi periodik.

Saya sama sekali tidak merasa tersinggung ketika diminta untuk pulang. Karena saya menyadari bahwa apa yang disampaikan moderator adalah benar dan wajib saya ikuti. Dan adalah kewajiban moderator untuk mengatur dan memastikan rapat berjalan dengan baik. Sementara saya sebagai peserta rapat wajib mengikuti aturan rapat sebagaimana yang disampaikan pimpinan rapat saat itu.

Artikel ini telah dibaca 52385 kali. Terima kasih.

3 Comments

  1. mungkin bisa juga bawa baju ganti dan numpang mandi di mesjid..hehe

Leave a Reply