Artikel ini telah dibaca 1146 kali. Terima kasih.

Beredar tulisan dari seorang yang mengaku berprofesi dokter tentang penggunaan masker yang menurutnya perlu perjuangan waktu untuk membelinya karena harus mengantri.

Disamping itu dijelaskan bahwa sebenarnya masker tidak dapat mencegah virus masuk ke dalam saluran pernafasan dikarenakan ukurannya yang lebih kecil dari partikel polusi kebakaran hutan. Pakai masker N95 pun virus tetap bisa masuk.

Sehingga dalam tulisan tersebut sang dokter menyarankan dari pada buang-buang waktu untuk mengantri, lebih baik beli buah dan sayur untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Dan saran-saran lainnya yang baik-baik.

Jepang menggunakan acuan probabilitas kejadian suatu masalah dengan istilah MAN-GA-ICHI yang artinya satu per sepuluh ribu.

Sementaa umumnya di negara lain menggunakan istilah PERSEN yang artinya satu per seratus.

Jadi, misalnya,  meskipun masker tidak bisa mencegah virus secara efektif, namun tetap dijadikan sebagai acuan untuk melindungi diri dari debu, virus dan sejenisnya.

Sehingga di Jepang saat ini semua yang keluar rumah disarankan agar menggunakan masker.

Bila 1/10000 bisa mengurangi resiko tertularnya penyakit apa saja maka memakai masker adalah lebih baik bila dibandingkan dengan yang tidak pakai.

Tentunya ini berbeda dengan kultur masyarakat kita yang saat ini belum menempatkan keselamatan jiwa sebagai sebuah prioritas utama yang wajib dijaga sedemikian rupa. Masyarakat kita tidak/belum begitu takut dengan berbagai kemungkinan kecelakaan yang dapat mengakibatkan kematian sekali pun.

Mungkin karena dalam masyarakat Pancasila kita, dimana urusan nyawa adalah sebuah takdir Tuhan yang pasti akan datang.

Artikel ini telah dibaca 1146 kali. Terima kasih.

Leave a Reply