Artikel ini telah dibaca 1415 kali. Terima kasih.

إِنَّا لِلّهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ

Beliau Ust Mutammimul Ula. Meninggal hari ini di usia 64 th. Jannatunnaim menantimu ayah para hufadz.

1. Afzalurahman Assalam
Hafal Al-Qur’an pada usia 13 tahun. Usia 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai pesertaPertamina Youth Programme 2007.

2. Faris Jihady Hanifa
Hafal Al-Qur’an pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Usia 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.

3. Maryam Qonitat
Hafal Al-Qur’an sejak usia 16 tahun. Usia 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.

4. Scientia Afifah Taibah
Hafal 29 juz sejak SMA. Usia 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA
memperoleh juara III lomba Murottal Al-Qur’an tingkat SMA se-Jakarta Selatan.

5. Ahmad Rasikh ‘Ilmi
Hafal 15 juz Al-Qur’an, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.

6. Ismail Ghulam Halim
Hafal 13 juz Al-Qur’an, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi.

7. Yusuf Zaim Hakim
Hafal 9 juz Al-Qur’an dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.

8. Muhammad Syaihul Basyir
Hafal Al-Qur’an 30 juz pada saat kelas 6 SD. Kelas I MTs Darul Qur’an, Bogor.

9. Hadi Sabila Rosyad
SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur’an. Diantara prestasinya dalah juara I lomba membaca puisi.

10. Himmaty Muyassarah
SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur’an.

11. Hasna
wafat usia 3 tahun, bulan Juli 2OO6

✨✨✨✨✨✨

Kebaikan dan keteladanan dari keluarga ini :

  1. Mengajarkan Al Quran sejak usia 4 tahun.
  2. Doktrin keluarga = Al Quran adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat
  3. Jangan terlalu mengandalkan sekolah
  4. Dua per tiga keberhasilan Pendidikan itu ada di rumah.
  5. Keberhasilan adalah hasil integrasi kedua orang tuanya. Lebih besar tanggung jawab seorang ayah dibanding ibu.
  6. Rasulullah memanggil ayah dari anak yang mencuri.( berarti tanggung jawab orang tua sangat besar pada anak).
  7. Suami yang membangun visi dan istri yang mengisi kerangka itu.
  8. Imam Syafi’i ditinggal wafat ayahnya ketika berusia 6 tahun. Namun isi kepala sang ayah sudah pindah ke sang ibu. ( betapa penting peran visioner seorang ayah)
  9. Al Banna dan sentuhan pendidikan sang ayah.
  10. Qordhowi berkata, dahulu saya tidak tahu mengapa ayah mengkondisikan saya hafal al quran usia 1O tahun
  11. Ihtimam atau perhatian yang tinggi terhadap anak dan pendidikannya
  12. Perhatian dari A sd Z, potong kuku, bersihkan telinga dll.
  13. File file khusus yang menyimpan catatan tentang anak, hasil ulangan dll.
  14. Kekayaan kami adalah anak dan buku. Setiap liburan, selalu mengajak anak anak ke toko buku.ada 4000 buku di rumah.
  15. Visi yang ada di kepala kami adalah anak anak kami semuanya harus menjadi hafidz quran.
  16. Keliling Jawa dan Madura untuk melihat pesantren tahfidz terbaik. Pilihan jatuh di Kudus. Orang mencibir untuk apa menjadi hafidz Quran dan menitipkan anak di pesantren.
  17. Tujuh tahun pernikahan tanpa televisi.
  18. Setiap hari diperdengarkan murottal.
  19. Sang ibu mengajar sendiri dengan Qiroati.

✨✨✨✨✨

Sang Ibu mendidik dan mengajarkan :

  1. Menjelang tidur selalu diceritakan kisah kisah para nabi dan rasul.
  2. Jadwal dalam papan besar untuk belajar Al quran bagi 11 anak kami.
  3. Bakda maghrib dan Bakda subuh adalah waktu interaksi dengan Al Qur an.
  4. Selalu menyemangati anak “Nak ibu bangga sekali dengan kamu, meskipun sulit tapi kamu disiplin menyetorkan hafalan 2 ayat setiap hari”.
  5. Anak pertama dan kedua sejak usia 5 dan 4 tahun terbiasa bangun sebelum subuh dan diajak sholat berjamaah, di Komplek perumahan DPR-RI si kecil sudah bisa menghafal siapa saja anggota dewan yang jarang sholat subuh berjamaah.
  6. Jangan lupakan membangun dakwah di keluarga besar. Saat kami all out keluar rumah, keluarga besar kamilah, yang terlibat mengawasi anak anak.
  7. Kami rutin berkunjung ke keluarga besar untuk menjalin hubungan baik dengan mereka.
  8. Kesulitan di masa pembentukan adalah faktor keistiqomahan. Harus konsisten mengontrol
  9. Memagari anak anak dari pengaruh negatif. Ada agreement dengan anak anak kapan saat menonton TV dan ada hukuman bila dilanggar
  10. Nak, hafalanmu banyak, TV itu bisa memakan bagian pikiranmu.
  11. Syukur kami tiada henti padamu ya Robbi atas karunia anak anak kami.

✨✨✨✨✨✨

Jika tidak seluruhnya. Masa 1 pun tidak. Kita sebagai orangtua ngapain saja????

Subhanallah sosok ayah teladan yg unik di zaman ini. Smg kita semua bisa mengambil pelajaran darinya.

Di bulan Ramadhan, bulan Al Quran, Allah panggil sosok ayah teladan yg telah berhasil mendidik setiap anggota keluarganya menjadi para pecinta Al Quran. Semoga tempat terbaik bagimu wahai tauladan.

Artikel ini telah dibaca 1415 kali. Terima kasih.

Leave a Reply