Artikel ini telah dibaca 562 kali. Terima kasih.
Baru-baru ini, seekor burung bar-tailed godwit berhasil mencatatkan sejarah. Burung yang kata peneliti mirip jet tempur ini berhasil migrasi dari Alaska ke Selandia Baru dengan jarak 12.000 km, yang sekaligus membuat dirinya memecahkan rekor dunia: terbang nonstop dengan jarak terpanjang.
Menurut catatan kelompok peneliti migrasi burung di Global Flyway Network kepada The Guardian, burung bar-tailed godwit berjenis kelamin jantan itu mulai migrasi dengan tiga kawannya pada 16 September 2020 dari Alaska. Pada 27 September 2020, atau 11 hari setelahnya, burung tersebut tiba di teluk dekat Auckland, Selandia Baru dengan kecepatan 55 mil per jam.
Para peneliti Global Flyway Network sendiri mengetahui catatan ini dari tag pelacak satelit yang ada di kaki burung tersebut. Menurut catatan satelit, setelah meninggalkan Alaska rombongan migrasi burung bar-tailed godwit itu menuju Samudra Pasifik. Durasi perjalanan mereka diperkirakan diperpanjang oleh angin yang kuat, yang mendorong rombongan menuju Australia.
“Mereka tampaknya memiliki kemampuan untuk mengetahui di mana mereka berada di dunia. Kami tidak dapat benar-benar menjelaskannya tetapi tampaknya mereka memiliki peta onboard,” kata Jesse Conklin, peneliti di Global Flyway Network kepada The Guardian.
Berdasarkan catatan satelit, burung godwit pemecah rekor itu telah menempuh jarak sejauh 12.854 km. Meski demikian, para ilmuwan percaya bahwa perhitungan itu sedikit keliru, di mana jarak tempuh sebenarnya sekitar 12.200 km.
Para peneliti juga memperkirakan total waktu penerbangan epik ini adalah 224 jam. Dengan demikian, burung ini mengalahkan rekor penerbangan nonstop terpanjang sebelumnya yang juga dicatat seekor bar-tailed godwit, dengan jarak tempuh 11.680 km selama 9 hari pada 2007.
Burung bar-tailed godwit sendiri memang dikenal sebagai burung pengembara. Setiap musim dingin, mereka bermigrasi ke Australia dan Selandia Baru, meski lokasi berkembang biak mereka sebenarnya ada di daerah Arktik.
Menurut peneliti, burungbar-tailed godwit pemecah rekor dunia ini kemungkinan besar tak tidur sepanjang 11 hari terbang nonstop. Sebab, tak ada pulau apapun yang terletak di jalur terbangnya di Samudera Pasifik.
Meski demikian, rute terbang di Samudera Pasifik memang merupakan ‘koridor ekologis’ bagi burung bar-tailed godwit, menurut peneliti. Rute ini relatif bebas dari risiko penyakit dan predator bagi mereka.
“Mereka memiliki tingkat bahan bakar energi yang sangat efisien,” kata Conklin. “Mereka memiliki banyak hal untuk mereka. Mereka dirancang seperti jet tempur. Sayap yang panjang dan runcing dan desain yang sangat ramping yang memberi mereka banyak potensi aerodinamis.”
Artikel ini telah dibaca 562 kali. Terima kasih.