Artikel ini telah dibaca 6985 kali. Terima kasih.
Mumpung masih mengendap dalam ingatan saya. Izinkan saya utk mensharingnya. Mudah-2an cerita ini ada manfaatnya untuk kita semua, khususnya saya pribadi.
Cerita ini terjadi dalam perjalanan dari singapur ke melbourne tanggal 16-9-2008 yang lalu, di dalam pesawat sq. saya begitu terharu dibuatnya karena saya tahu itu dilakukannya dg jujur oleh seorang pramugari yg menurut penilaian saya betul-2 pramugari tulen, profesional dan menjiwai pekerjaannya sepenuh hati.
Ceritanya begini…
Kira-2 1 jam setelah take off, para pramugari sq mulai beroperasi menyuguhkan napkin tangan, snack dan minuman pembuka serta makan siang utk semua penumpang. Spt biasanya, yg mereka layani terlebih dahulu adalah penumpang-2 yg merequest makanan tertentu spt vegetarian meal, muslim meal dll. Biasanya saya selalu request muslim meal ketika bepergian ke luar negeri, apa pun maskapai yg saya gunakan. Termasuk maskapai nasional kita, garuda. Just to make sure all things are safe. Kebetulan karena bulan september ini adalah fasting month saya tidak request special meal. Saya meniatkan utk melakukan puasa dalam perjalanan…
Pramugari-2 sq sibuk menyuguhkan minuman ke para penumpang secara berurutan dari depan satu persatu. Sesaat kemudian sampailah ke tempat saya.
“would you like some drinks, sir?” she asked me politely.
“no, thanks…” jawab saya singkat, dan saya melanjutkan scaning jadual acara di monitor saya.
Si pramugari itu tertegun sejenak mendengar jawaban singkat saya. Lalu dia membungkukan diri dan kemudian berjongkok seperti seorang pelayan yang hendak berbicara kepada sang raja, mendekati saya sambil memegang nampan yg di atasnya ada gelas-2 yg terisi minuman. Giliran saya yg sekarang tertegun melihat si pramugari mendekatkan dirinya ke saya dg cara spt itu…
“are you fasting today, sir?” she aksed me again.
“yeah, I’m fasting today…”
“so what time will you break it?”
“6:15 melbourne time…” I replied briefly.
“okay, I’ll bring you some food at 6:15 so you can break your fasting…”
“thanks…”
“you’re welcome…”
Kemudian saya melanjutkan scaning moive yg ditanyangkan selama perjalanan. Kira-2 7 jam perjalanan. Saya pun menghabiskan waktu utk menyaksikan film-2 terbaru nan menarik untuk sekedar menghilangkan kejenuhan perjalanan panjang…
Dua jam pertama petualangan terbaru indiana jones… dua jam berikutnya film kungfu forbiden temple. Dua jam berikutnya film jepang, boku no kanojo cyborg (pacarku cyborg). Semuanya omoshirokatta (menarik). Tapi, yg membuat saya sangat terkesan adalah film ke 3, boku no kanojo cyborg (bnkc).
Pernah nonton film AI (Artificial Intelligent) yg disutradarai oleh steven spielberg? Di AI, david, 11 years old, si robot yg dibuat persis mirip seorang anak kecil betul-2 mencintai ibunya yg manusia tulen. Sampai-2 dia berusaha sekuat tenaga untuk bisa menjadi manusia betulan agar bisa dicintai oleh ibunya, dg cara mencari seorang peri yg dia tahu bisa mengubah pinokio manusia boneka menjadi manusia betulan. David menemukan si peri dan dia terus dan terus berdoa di hadapannya. Sayangnya david tidak tahu kalau dihadapinya adalah hanyalah sebuah patung berbentuk peri. Dan doanya tidak pernah terkabulkan.
Di bnkc kebalikannya. Seorang pemuda jatuh cinta kepada gadis cyborg (robot yg anatominya mirip spt manusia) karena cyborg tsb tugasnya hanya menyelamatkan sesiapa yg dalam kondisi bahaya. Si pemuda begitu jatuh hati. Lebih-2 ketika terjadi gempa dahsyat di tokyo, gadis cyborg telah menyelamatkan jiwanya dg mengorbankan tubuhnya yang akhirnya hancur tertimpa puing-2. Karena begitu cintanya, pemuda tsb memutuskan utk menghidupkan kembali cyborg yg hancur. Dia belajar ttg ilmu robot, mekanika, anatomi manusia dll sampai akhirnya keinginannya utk menghidupkan gadis cyborg tercapai. Tapi, cyborg tetaplah cyborg yg tidak menua dan tidak mati serta tidak memiliki perasaan, sementara si pemuda menua dan mati bersama perasaannya…
Jam tangan saya menunjukan 6:13 menit waktu melbourne. 2 menit lagi berbuka, bathin saya. Belum lagi sempat request minuman utk berbuka, si pramugari tadi sudah tiba di samping saya dan menginformasikan bahwa sekarang sudah jam 6:15, saatnya saya untuk berbuka puasa.
“may I bring your meal now, sir?”
“yes, please..”
“okay, wait a moment please, sir…”
Sesaat kemudian seorang pramugara mengantarkan makanan utk saya. Dan saya pun segera membatalkan puasa saya dg berbuka… thanks god…
1 jam kemudian pesawat saya mendarat di bandara melbourne…
Dari kisah di atas, setidaknya ada 3 nilai positif yg bisa saya ambil.
- Cepat tanggap/responsif terhadap ke-abnormal-an
? pramugari segera menyadari ketika ada sesuatu yg menurutnya aneh (menolak minuman pembuka). Boleh jadi selama dia bekerja, belum pernah ada penumpang yg menolak ketika disuguhi minuman pembuka. Tolakan saya terhadap minuman boleh jadi baginya adalah sesuatu yg abnormal. Dg cepat si pramugari tsb (mungkin) mencoba menganalisa mengapa saya menolak minuman dg cara menanyakan spt pertanyaan di atas, apakah anda sedang berpuasa. Mungkin juga itu hanya sebuah kebetulan saja, tapi segera sadar thd sesuatu yg tidak normal kemudian mengonfirmasinya merupakan suatu sikap yg (menurut saya) jarang dimiliki oleh setiap pramugari atau setiap orang .
Bagi kita yang di denso, sifat cepat tanggap terhadap sesuatu yg abnormal sangatlah diperlukan. Khususnya kita-2 yg berada di dalam pabrik. Kita sering terlambat dalam menangkap sinyal-2 ke-abnormal-an yg terjadi di office maupun di pabrik. Kita baru “ngeh” ketika itu sudah sampai ke customer dan diinformasikan oleh mereka sendiri. Atau mungkin sudah “ngeh” tapi karena karakater nomor 2 berikut ini tidak sempurna kita miliki, maka kita pun tidak melakukan apa yang semestinya kita lakukan di nomor 3.
- Komitmen kerja yang tinggi
? saya tidak begitu mengaharapkan apa yg disampaikan si pramugrari bahwa dia akan membawakan makanan pada jam 6:15. Karena perjalanan yg cukup lama dan saat ditawarkan perjalanan baru berjalan kurang dari 1 jam. Kemungkinan lupa utk membawakan makan utk saya sangat mungkin terjadi. Tapi ternyata hal itu tidak terjadi. Komitmen kerja si pramugari sq untuk memberikan pelayanan terbaiknya sangat tinggi sekali. Tepat jam 6:15 dia datang kembali ke saya untuk menawarkan makanan yang dijanjikannya.
“Komitmen” haruslah dipunyai oleh kita sebagai manusia-2 denso. Komitmen dalam membuat produk yang berkualitas tinggi dan bebas cacat dalam rangka memuaskan pelanggan adalah suatu kewajiban yg tidak bisa ditawar-2. Hal tersebut hanya bisa dilakukan bila mereka-2 yang memiliki sikap komitmen yang tinggi dalam bekerja. Komitmen dalam mematuhi dan menjalankan rule (sop, pcc dsj) merupakan suatu keharusan. Tapi bila kita tidak memiliki ke-komitmen-an maka it would be just the rule, just the sop and just the pcc. No count and meaningless…
- Follow up
? waktu perjalanan yang panjang dan ditambah dengan pekerjaan-2 lain yg harus dikerjakan oleh para pramugari, sangat memungkinkan dan manusiawi bila mereka lupa utk mem-follow-up-i semua request-2 dari para penumpangnya. Tapi, lagi-lagi itu tidak terjadi. Mereka secara profesional mem-follow-up semua request-2 dari para penumpang, customer tetap maupun calon customernya. Dan itu sudah dan terus mereka lakukan.
Tentu saja, hal ini tidak bisa dilaksanakan bila tidak ada komitmen yang tinggi. Kita mungkin “ngeh” dengan ke-abnormal-an, tapi karena gak punya komitmen yg baik, maka kita pun lalu enggan untuk mem-follow-up apa-2 yg seharusnya menjadi tanggung jawab kita. Atau, kita baru mau melakukannya setelah adanya perintah, bukan karena atas kesadaran diri dan komitmen yg kita miliki.
So, ndak heran kalau sq dinobatkan sebagai salah satu penerbangan terbaik. Karena mereka diperkuat oleh pramugari/a-2 memiliki respon yg cepat, komitmen yg tinggi dalam melayani dan follow-up yg bagus dan tuntas… somesay, what did they do is what did they get and where there is a will, there is a way.. dan itu semua bukanlah hal yang tidak bisa kita lakukan di denso ini… dan kita pasti bisa kalau kita mau mencobanya!
Melbourne, September 17th 2008
Artikel ini telah dibaca 6985 kali. Terima kasih.
Cerita yang menarik bersama pramugari. Enaknya bisa jalan2 ke melbourne 🙂