Artikel ini telah dibaca 6774 kali. Terima kasih.

Menanggapi tulisan saya yang saya kirimkan via Lotus-notes, seorang karyawan me-reply dan mengkritisi dengan mengajukan beberapa pertanyaan :

“Pak, menulis tulisan seperti yang bapak lakukan bukankah termasuk loss time?”
“Pak, membaca tulisan bapak ini apa tidak termasuk loss time?”
“Kalo tulisan bapak saya print lalu saya bagikan ke anak buah saya, bukankah juga loss time?”

Pertanyaan yang mendalam dan kritis, membuat saya tersentak lalu merenung dan sekaligus bangga. Seandainya semua pekerja memiliki tingkat pemahaman seperti orang yang bertanya ini, pastilah perusahaan ini akan banyak menghasilkan keuntungan besar.

Mengapa demikian? Karena berarti, setiap orang selalu berhati-hati dalam menggunakan waktunya di perusahaan. Aktivitas yang dilakukannya selalu dikaitkan dengan waktu yang harus ia gunakan untuk kepentingan perusahaan. Dia memilah-milah mana yang berguna dan mana yang tidak berguna bagi perusahaan.

Perusahaan mengeluarkan kompensasi kepada setiap pekerja dalam bentuk gaji, insentif dan fasilitas-fasilitas lainnya atas kerja yang dilakukan untuk perusahaan. Sehingga keberadaan pekerja selama di perusahaan haruslah dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi perusahaan seoptimal dan semaksimal mungkin.

Apa pun aktifitasnya, bila hal tersebut dapat membuat perusahaan untung atau ada added value-nya bagi perusahaan, maka pekerjaan itu bukanlah suatu loss time (LT) atau kesia-siaan.

Pemahaman LT ini sangat penting sekali, karena dia sebagai salah satu faktor penentu produktifitas kerja kita para pekerja dan berarti perusahaan. Sekaligus menjadi salah satu faktor penentu keuntungan atau profit yang akan dicapai oleh suatu perusahan.

Semakin banyak LT nya, semakin sedikit waktu yang dipakai untuk bekerja. Berarti, semakin sedikit waktu produkf pekerja. Semakin sedikit waktu produktif, semakin sedikit produk yang dihasilkan. Dan semakin sedikit produknya semakin sedikit juga produk yang bisa dijual. Akhirnya, dengan semakin sedikitnya produk yang kita jual, akan semakin sedikit juga keuntungan yang kita dapatkan.

Kita bisa men-judge bahwa aktifitas kita itu sia-sia atau LT bila outcomes atau hasilnya tidak ada manfaat bagi perusahaan. Misalnya, SMS-SMS-an dengan pacar pada jam operasional kerja (bukan pada jam istirahat) dan aktifitas sejenisnya. Inilah arti loss time yang sesungguhnya bagi perusahaan.

Loss time-kah anda dengan membaca tulisan ini?
Jika anda tidak merubah diri menjadi lebih baik, maka itu berarti benar anda Los Taim.

Cibitung, November 7, 2008

Artikel ini telah dibaca 6774 kali. Terima kasih.

Leave a Reply