Artikel ini telah dibaca 9184 kali. Terima kasih.
ketika kita belajar tentang karakter, maka yang kerap dibahas dari sekian karakter yang ada adalah tentang motivasi. para ahli telah melakukan berbagai riset untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi seseorang melakukan sesuatu atau apa motivasinya seseorang mau melakukan sesuatu. dalam sebuah percobaan terhadap 2 ekor tikus menghasilkan sebuah jawaban dari pertanyaan di atas.
percobaan yang dilakukan adalah dengan memasukkan 2 ekor tikus ke dalam sebuah tempat yang berisi air pada kondisi yang berbeda. tikus a ditempatkan pada tempat yang gelap gulita dan tikus b ditempatkan pada tempat yang terdapat seberkas cahaya. kondisi-kondisi lainnya adalah sama. dari kedua kondisi ini diamati berapa lama tikus-2 tadi dapat bertahan hidup di dalam tempat yang berisi air.
hasilnya cukup membuat sipenliti terkejut. tikus a hanya mampu bertahan hidup 3 menit setelah dimasukkan ke dalam tempat yang berisi air dalam kegelapan. sedangkan tikus b dapat bertahan hidup selama 35 jam atau 700x kali lebih panjang dari tikus a. mengapa bisa demikian?
baik tikus a maupun tikus b sama-2 telah berusaha semaksimal mungkin agar dirinya tidak tenggelam dan mati. hanya saja, tikus a tidak memiliki gambaran ke arah mana jalan untuk menyelamatkan dirinya. dia tidak melihat apa pun yang bisa membuatnya keluar dari tempat yang gelap. tikus a pun mengalami tekanan atau stres yang berat. dia meronta-ronta dalam kekalutan pikiran dan akhirnya tenaganya habis terkuras dengan cepat. dalam waktu tidak lebih dari 3 menit tikus a pun terkulai lemas dan akhirnya mati.
sementara itu, apa yang dialami oleh tikus b? tikus b juga mengalami hal yang sama dengan tikus a. hanya saja bedanya, tikus b tidak se-stres atau sepanik tikus a. dengan adanya seberkas cahaya tikus b mendapatkan gambaran atau visualisasi (mieruka) tentang adanya pintu keluar di arah cahaya itu. tikus b begitu yakin akan hal itu. dia berenang dan terus berenang mencari jalan keluar yang diyakininya ada selama 35 jam. meskipun akhirnya mati karena kehabisan tenaga.
pelajaran apa yang kita dapatkan dari penelitian di atas? dari penelitian ini kita mengetahui bahwa dengan memiliki visualisasi pada diri, maka kita akan memiliki energi yang sangat besar dalam mencapai tujuan, target, visi dan misi dalam hidup kita. arah atau jalan yang kita tempuh akan menjadi jelas dan mengarah dengan efektif dan efisien pada target-target yang ingin kita capai.
dalam industri manufakturing, mieruka menjadi bagian penting aktifitas dan merupakan langkah awal dari sebuah kaizen (wise improvement, sometime kaizen being translated as the professionalism) yang ingin kita lakukan. tanpa adanya mieruka dapat dipastikan kaizen yang kita lakukan akan berakhir pada ketersia-sian usaha dan energi sebagai akibat dari ketidakjelasan target-target yang ingin kita capai.
bagaimana mungkin kita bisa menurunkan no good in process sementara kita tidak tahu komposisi dan pareto dari no good-no good yang ada di line produksi. tentu akan diperlukan efort yang sangat besar bila kita tidak memiliki keinginan dan tekad me-mieruka-kan setiap masalah yang ada di line dan di diri kita sendiri khususnya.
visi dan misi perusahaan serta improvemen-improvemen terarah hanya dapat kita kerjakan dengan baik, efektif dan efisien manakala ke-mieruka-an performans perusahaan dapat kita lihat dan monitoring setiap saat dan berkesinambungan.
tanpa adanya hal tersebut tidak mustahil kita akan mengalami nasib yang sama seperti yang dialami oleh tikus a, mati dengan cepat karena kita tidak memiliki visualisasi tujuan dalam menjalani hidup ini…
Artikel ini telah dibaca 9184 kali. Terima kasih.