Artikel ini telah dibaca 6738 kali. Terima kasih.
beberapa hari yg lalu saya mendapatkan kiriman email dari shobib saya yg isi emailnya tentang positive thinking (pt). term ini sudah sangat familiar sekali dan saya yakin para pembaca sudah tahu arti dari pada pt. ya betul. pt ini lawannya negative thinking. basicnya, orang yg pt nya tinggi, dia akan terus memandang atau berfikir segala sesuatu yg sifatnya negatif dari sisi positifnya. contoh, ketika teman sekantor kita datang terlambat ke kantor maka teman yg terbiasa pt akan berkata, “mungkin dia tadi terjebak dalam kemacetan atau ban motornya bocor karena terkena paku”. ini tidak salah, tapi…
pada tulisan sebelumnya ttg fear factor, saya menyinggung sedikit ttg negative positive thinking (npt) yg saya artikan sebagai “pasrah bongkokan” atau penerimaan positif terhadap sesuatu tanpa embel-2 (tambahan-2) apa pun. npt ini adalah penerimaan apa adanya tanpa disertai aktivitas lanjutan berupa kritik, saran dll seperti pada contoh di atas. intinya, “ya sudahlah… jangan dipermasalahkan… kita ambil saja sisi positivnya”. ini yg sering kita dengar dalam kehidupan kita setiap hari.
lalu, pertanyaannya mengapa ada negatif nya, meskipun kita sudah berpositif thinking? karena, positif thinking yg seperti ini (pasrah dengan keadaan yg ada) akan menutup ruang diskusi dan perbaikan untuk diri kita sendiri sebagai individu, maupun masyarakat.
dalam frame kehidupan yg lain, diantara kita mungkin ada yg pernah atau sering mendengar juga ucapan, “yang penting kamu sudah berusaha. itu sudah lebih dari cukup”. ungkapan ini sekilas nampak sebagai pembesaran dan penghargaan kepada lawan bicara kita. tapi, sebenarnya ungkapan tersebut berpotensi menutup potensi maksimal yg sebenarnya dapat dikeluarkan atau dilakukan oleh yang bersangkutan (lawan bicara). tapi, karena kita (atasan, dosen dsj) sudah mengeluarkan statement spt tadi, maka ybs akan menganggap bahwa usaha yg dilakukannya sudah OK (maksimal) dan tidak perlu lagi ditingkatkan. ini yg menjadi masalah dari npt.
bila ada npt sudah barang tentu ada lawannya. yaitu positive positive thinking atau positive thinkining +, yg bacanya positive thinking plus (ptp). apa itu ptp, tentunya sekarang kita bisa mereka-reka melalui penjelasan singkat npt di atas.
intinya, sekedar positive thingking saja tidak cukup utk membuat membuat sebuah improvemen yg tepat sasaran, efektif dan efisien. positive thingking kita harus betul-2 positive thingking (yang) plus. bukan menerima apa adanya tanpa sedikitpun kritik atau saran. melainkan menerima dengan memberikan catatan-2 penting untuk sebuah perubahan. tidak perduli kepada siapa kita harus ber-ptp.
Artikel ini telah dibaca 6738 kali. Terima kasih.
hisashiburi ne……..
saya sangat setuju dan sangat sependapat sekali dengan artikel diatas……..
karena saya juga pernah menemukan nilai yang ditambah PLUS (+).