Artikel ini telah dibaca 9000 kali. Terima kasih.

Dalam perjalanannya, line tube dan hose banyak mendapatkan perhatian yg khusus dari management, karena saat itu sering buat “ulah”. sering terjadi delay staging yg berujung pada delay delivery dari line saya yg disebabkan banyak faktor (internal dan eksternal). Sistem kanban yg tidak berjalan sesuai dengan konsep tps, line produksi yg saling silang, banyak store-2 wip (work in process) yg seharusnya tidak perlu, m/p yg sering tidak masuk secara mendadak (dg berbagai macam alasan) dalam jumlah diatas batas yg ditentukan dan faktor-2 internal lainnya. Faktor eksternal nya part shortage, penarikan yg over capacity, permintaan yg mendadak dll. Dan jujur saja, utk bisa meng-improve tube dan hose line secara cepat saat itu sangatlah tidak mungkin bisa dilakukan tanpa adanya support dari seksi-2 terkait. Perlu adanya kolaborasi total di antara seksi-2 itu. Tim tube dan hose sendiri, saat itu masih fokus pada character improvement utk seluruh anggotanya. Dan seumpama tidak ada support langsung dari “ssc” (saya kasih double quote karena bukan sembarang ssc. *smile*) yg memberikan arahan-2 cepat terkait dg tps improvement dll dapat dipastikan tube dan hose line akan terus membuat ulah. Saya sangat tertolong sekali dg ada support dari “ssc” secara khusus sehingga saya tetap bisa fokus melakukan improvemen moral yg menjadi fokus utama saya dalam mengelola perubahan di line ini. “ssc” mengajak saya dan tim utk ber-on line learning by doing… hampir setiap hari, dan sampai detik saya menulis ini…

Seperti halnya merubah budaya, ternyata tidak mudah juga utk merubah sistem tps yg sudah berjalan tahunan di tube line. Meskipun sistem tps tsb abnormal. Kita tidak tahu apa alasannya sistem tps itu harus dirubah sesegera mungkin. Sementara instruksi dari “ssc” kerap disampaikan dengan menggunakan kata perintah di militer yg sifatnya urgent, yaitu “pokoknya hilangkan store ini segera! Saya tidak mau tahu!” dan sejenisnya… dalam kondisi terpaksa, anggota tube hanya bisa melakukan apa yg diperintahkannya, kemudian curhat ke saya. Saya pun demikian. Tidak paham di awalnya. Saya berdiskusi langsung ke atasan saya dan para manager produksi ttg apa yg terjadi di line saya. Dari masukan-2 yg saya dapatkan, lalu saya sampaikan pemahaman ke anggota tube agar melakukan dulu apa yg diperintahkan dan melihat hasilnya nanti bagaimana. Dari situ kita akan banyak belajar arahan improvement yg diberikan oleh “ssc” kita. Dan betul! Setelah beberapa hari berjalan, kita baru tahu hasilnya. Belajar dari situ, untuk selanjutnya kita tinggal meng-copy and paste saja terhadap improvemen-2 yg sejenis… kita semakin optimis, line tube dapat menjadi line yg semakin baik. “cepat” dan “kolaborasi” merupakan kiat nomor 1 dan 3 agar perubahan dapat berjalan dengan baik.

Muluskah?

bagian keempat…

bagian pertama…

bagian kedua…

Artikel ini telah dibaca 9000 kali. Terima kasih.

1 Comment

  1. ???? ?’????-????’?????????????
    •???????????????•
    [???????????]100% Special [???s??u??k??a??]

    like..like..like..like..like..like..like…like..like…like..like..like..like..like..like..like…like , MAMPIR

Leave a Reply