Artikel ini telah dibaca 3547 kali. Terima kasih.
Al kisah, suatu hari di pagi hari yang cerah, perut saya mules les… Begitu sampai kantor, langsung taruh tas trus segera meluncur ke toilet eksekutif yang western style. Tutup pintu, jebret! Pas mau duduk di closetnya saya tertegun sejenak… Celana panjang yang sudah setengah melorot saya naikin lagi sampai terkunci dengan sempurna… Acara inti saya pending sejenak… Ada pekerjaan yang lebih prioritas agar lebih nyaman…
Saya ambil kertas toilet untuk ngelapin closet yang kondisinya basah kuyup yup sampai kering ring. Lalu saya bilas lagi, dan lap lagi sampai 3 kali untuk memastikan bawah dudukan closet suci dari najis kencing yang tercecer secara acak… Dan acara inti pun berlangsung sambil baca-baca dan tulis-tulis blog… Asoi… He3x…
Begitu selesai, saya kembali ngelap closet sampai kering, lalu bilas untuk memastikan kesuciannya agar pengguna selanjutnya bisa langsung memulai acara inti dengan nyaman… 😀
Begitu keluar dari toilet, saya panggil OB cleaning service yang tugas spesifiknya bersihin toilet. Bersama-sama kita berdua masuk ke toilet… Hmm… sedaaap… He3x… Tanpa bepanjang lebar saya ajarkan bagaimana cara membersihkan closet dengan baik dan benar. Saya perlihatkan maha karya saya bersihin closet yang kinclong-kinclong dan suci. Disinilah maha karyanya… Bersih dan suci…
Saya: “Mas orang Islam?”
OB: “Ya, pak…”
Saya: “Nah, gini mas… Bagi kita orang Islam harus selalu memperhatikan kesucian tubuh dan pakaian. Ada sedikit najis saja yang melekat di tubuh atau pakaian kita, maka sholat kita menjadi tidak sah… Mas harus memastikan semua closet dalam keadaan bersih dan suci seperti ini. Mas lihat ini, kan?”
OB: “Ya, pak… Bersih mengkilap…” Dia mau bilang “juga suci” tapi dia ragu karena tidak tahu gimana cara mastiinnya…
Saya: “Dan suci lho, mas…? Begini caranya untuk memastikan closet ini suci…”
Dan saya pun menjelaskan caranya ke OB itu sambil praktek langsung…
Alhamdulillah, pagi ini pas ke toilet saya mendapati closet dalam kondisi kering dan insyallah suci… Mudah-mudahan dapat dipertahankan…
Ini yang namanya down to earth… Bukan cuman ngomong doang, tapi betul-betul melakukan juga sendiri… Bukan sekedar teori, tapi juga mempraktekkannya…
Paham, ya? Semoga…
Artikel ini telah dibaca 3547 kali. Terima kasih.