Artikel ini telah dibaca 845 kali. Terima kasih.

Namanya mbah Pon.
Penjual gudeg di pojokan pasar Beringharjo Jogja.

Mempunyai 5 anak.
Yang 2 kuliah di UGM, 2 lagi di ITB dan 1 di UI. Mereka sekolah sampai jenjang kuliah tanpa beasiswa.

Siang itu mbah Pon duduk di depan para peserta seminar yang antusias ingin belajar kesuksesan dari mbah Pon.

Banyak pertanyaan dilemparkan, tapi tidak ada jawaban dari mbah Pon yang bisa memuaskan peserta.
Misalkan, ketika ada pertanyaan, kiat mendidik anak, jawabannya hanya, Ya biasa saja, kalo nakal ya dinasehati

Pertanyaan soal pembayaran kuliah anak-anaknya dijawab mbah Pon, Pas waktunya bayar sekolah, ya dibayar

Peserta seminar sudah tidak tahu lagi harus bertanya apa, karena tidak ada jawaban yang spesial dari mbah Pon.

Hingga seorang peserta bertanya, Mbah Pon, apa mbah tidak pernah punya masalah?

Dengan wajah bingung mbah Pon balik bertanya, Masalah itu apa to? Masalah itu yang seperti apa?

Peserta itu mencontohkan, Itu loh mbah, misalkan pas sudah waktunya bayar sekolah, nggak ada uangnya

Dengan tersenyum mbah Pon menjawab, Oh itu toh, ya gampang saja, kalo pas tidak ada uang, saya minta ke Gusti Allah, lha ternyata besoknya ada yang mau mborong gudeg saya.

Jawaban mbah Pon menampar para peserta seminar yang notabene adalah orang-orang pintar dan terpelajar.

Mbah Pon tidak tahu apa itu masalah, sehingga tidak pernah menganggap hidupnya ada masalah.

Bagaimana mungkin masalah datang dalam kehidupannya, bila hanya Allah yang hanya dijadikan sandaran??

Artikel ini telah dibaca 845 kali. Terima kasih.

Leave a Reply