Artikel ini telah dibaca 686 kali. Terima kasih.
Tokyo – Sejumlah penumpang lanjut usia yang hasil tesnya negatif corona, akan mulai diturunkan dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang. Otoritas Jepang hari ini bersiap untuk memindahkan mereka ke penginapan yang ditunjuk pemerintah.
Pemindahan ini terjadi sehari setelah jumlah kasus terkonfirmasi virus corona di Diamond Princess meningkat menjadi 218, yang memicu kekhawatiran akan kesehatan sebagian dari ratusan penumpang kapal yang berumur 80 tahun atau lebih.
Menteri Kesehatan Katsunobu Kato mengatakan kepada wartawan, bahwa para penumpang yang ingin meninggalkan kapal akan dibawa pada Jumat (14/2) malam waktu setempat, meskipun rincian berapa banyak yang akan dibawa dan ke mana mereka akan dibawa masih belum jelas.
Pejabat senior Kementerian Kesehatan Gaku Hashimoto naik ke kapal tersebut pada Jumat pagi waktu setempat untuk mengumumkan bahwa semua penumpang “yang dianggap berisiko tinggi dalam kesehatan umum” akan dites virus corona.
“Mereka yang hasil tesnya positif akan dipindahkan ke rumah sakit. Mereka yang tesnya negatif akan — atas permintaan individu — akan turun dan dipindahkan ke akomodasi yang disediakan oleh pemerintah,” katanya dalam sebuah pernyataan dalam bahasa Inggris yang dibacakan oleh kapten kapal dalam siaran publik.
“Kami sadar bahwa banyak orang khawatir dan prihatin dengan situasi ini. Namun, untuk memperbaiki situasi sebisa mungkin, pemerintah melakukan upaya terbaiknya,” demikian pernyataan tersebut seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/2/2020).
Ada lebih dari 3.700 orang di kapal itu saat tiba di lepas pantai Jepang minggu lalu, tetapi mereka yang didiagnosis dengan virus corona telah dikeluarkan dari kapal, bersama dengan beberapa orang yang menderita kondisi kesehatan lain yang memerlukan perhatian medis.
Diamond Princess telah dikarantina di Jepang sejak awal Februari setelah muncul seorang mantan penumpang yang turun dari kapal di Hong Kong dinyatakan positif virus corona.
Karantina akan berakhir pada 19 Februari mendatang dan mereka yang berada di kapal sebagian besar dikurung di kabin mereka dan diminta untuk memakai masker dan menjaga jarak mereka dari penumpang lain saat dibolehkan berada sejenak di geladak terbuka.
Para awak kapal telah menyatakan keprihatinan bahwa kondisi mereka — tinggal di kabin yang sama, kamar mandi dan ruang kerja yang sama — menempatkan mereka pada risiko yang lebih besar untuk terkena virus mematikan tersebut.
Diketahui ada 3.711 orang, yang terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 awak, termasuk 78 WNI di dalam kapal pesiar itu. Keseluruhan WNI dilaporkan dalam keadaan sehat dan tidak menunjukkan gejala virus corona.
Artikel ini telah dibaca 686 kali. Terima kasih.