Artikel ini telah dibaca 691 kali. Terima kasih.

Sejauh ini belum ada obat atau vaksin untuk virus corona COVID-19. Para ilmuwan di berbagai negara pun berlomba-lomba untuk membuat antivirus dari penyakit ini.

Terkait hal tersebut belakangan peneliti di Amerika Serikat disebut akan segara melakukan pengujian pertama obat COVID-19 pada manusia. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah obat ini akan berfungsi atau tidak untuk menyembuhkan seseorang dari infeksi COVID-19.

Dikutip dari CNN, obat yang digunakan dalam pengujian adalah remdesivir. Pengujian akan dilakukan di University of Nebraska Medical Center, Omaha.

Peserta pertama dalam pengujian obat ini adalah seorang warga negara Amerika Serikat yang telah dievakuasi dari kapal pesiar Diamond Princess, Jepang.

Remdesivir sebelumnya sempat diuji pada manusia untuk penyakit Ebola, MERS, dan SARS. Obat ini pun telah diuji klinis di China dan telah dikembangkan oleh Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS untuk mengetahui adanya kecocokan dalam penyembuhan seseorang dari COVID-19.

“Peserta dalam kelompok pengobatan akan diberikan 200 miligram remdesivir secara intravena (pemberian obat melalui infus) ketika mereka sudah terdaftar dalam penelitian ini. Mereka akan menerima 100 miligram lagi selama mereka di rawat di rumah sakit, hingga total 10 hari,” tulis National Institutes of Health dalam rilis berita.

Artikel Asli

Artikel ini telah dibaca 691 kali. Terima kasih.

Leave a Reply