Artikel ini telah dibaca 783 kali. Terima kasih.

Ada orang India yang baru-baru ini masuk jajaran 10 besar orang terkaya dunia. Ia adalah Mukesh Ambani, pengusaha paling tajir asal India.

Harta kekayaan Mukesh melonjak hingga menyentuh US$ 64,5 miliar atau mencapai Rp 908 triliun (kurs Rp 14.200).

Berdasarkan laporan Forbes, Mukesh yang merupakan Direktur Utama Relliance Industries Ltd masuk dalam jajaran 10 orang terkaya di dunia setelah 9 tahun tersingkir. Di tengah pandemi COVID-19, harta kekayaan Mukesh justru naik US$ 27,3 miliar.

Berikut 5 fakta untuk orang terkaya India tersebut:

1. Pernah Tersingkir dari Posisi Top 10 Terkaya Dunia

Pada tahun 2008 silam, Mukesh pernah berada pada posisi orang terkaya nomor 5 dunia dengan harta US$ 43 miliar. Posisi di jajaran 10 orang terkaya dunia tersebut dipertahankan Mukesh hingga 2011.

Pada tahun 2009, ia berada di urutan ke-7 meskipun kekayaan bersihnya anjlok menjadi $ 19,5 miliar setelah krisis keuangan global 2008. Pada tahun 2010, ia naik ke nomor 4 dengan US$ 29 miliar, turun ke nomor 9 setahun kemudian dengan harta US$ 27 miliar, di tengah pemulihan global. Ia lalu keluar dari 10 besar di tahun 2012.

Kebangkitan Mukesh tahun ini berkaitan dengan bagaimana dirinya itu mengolah minyak dan petrokimia raksasanya ke dalam usaha baru yang berkembang pesat di bidang telekomunikasi dan ritel.


“Mukesh telah mengubah wajah Reliance dari petrokimia menjadi teknologi,” kata seorang miliarder bernama Harsh Goenka, ketua Grup RPG, seperti dikutip dari Forbes, Rabu (25/6/2020).

Lebih dari dua pertiga dari dana US$ 22 miliar dihimpun dengan melepas 25% saham di Jio Platforms, yakni unit telekomunikasi dan broadband yang tumbuh cepat dari Reliance, kepada beberapa investor paling lihai di dunia.

Bulan lalu, Mukesh juga berhasil menyelesaikan penerbitan saham Reliance senilai US$ 7 miliar. Taipan berlangganan lebih dari setengah dari penawaran itu, pembelian yang akan menelan biaya $ 3,6 miliar. Investor tampaknya setuju dengan mosi pribadi Ambani tentang pertumbuhan di masa depan.

2. Dibantu Saudi untuk ‘Lawan’ Amazon hingga Alibaba

Jumlahnya cukup fantastis, mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun (dalam kurs Rp 14.000/US$). Investasi sebesar itu didapatkan Ambani dari Arab Saudi. Lewat Dana Investasi Publik (Public Investment Fund/PIF), Saudi membeli 2,3% saham Jio Platforms.

Jio sendiri adalah anak usaha Reliance Industries milik Ambani. Kesepakatan investasi yang diumumkan pada hari Kamis ini menambahkan valuasi pasar Jio Platforms menjadi hampir US$ 68 miliar.

Dana ini akan melancarkan ambisi salah satu orang terkaya di India tersebut untuk membangun perusahaan teknologi yang bisa bersaing di dunia internasional. Para analis menilai, ambisi Ambani bisa melawan dan bertahan pada perusahaan seperti Google (GOOGL), Tencent (TCEHY), Amazon (AMZN) dan Alibaba (BABA).

“Saya menyambut PIF sebagai mitra yang bernilai di Jio Platforms, dan menantikan dukungan dan bimbingan berkelanjutan mereka saat kami mengambil langkah-langkah ambisius untuk mempercepat transformasi digital India,” kata Ambani keterangan resminya.


3. Facebook Juga Guyur Dana

Facebook melakukan investasi besar di India. Perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini menggelontorkan dana US$ 5,7 miliar atau sekitar Rp 87,7 triliun (kurs Rp 15.400/ dolar US) ke Jio Platforms Limited.

Lewat Investasi ini Facebook mengantongi 9,99% saham Jio Platforms dan menambah dana valuasi perusahaan sebesar US$ 65,95 miliar (Rp 1.028 triliun)

“Investasi ini menunjukan komitmen kami ke India, dan kegembiraan kami untuk transformasi dramatis yang didorong oleh Jio di negara ini,” kata Facebook. Dikutip dari CNBC, Rabu (22/4/2020).

Investasi dilakukan Facebook karena India menjadi salah satu pasar utama Facebook. Pasalnya pengguna Facebook maupun WhatsApp di negara itu mencapai 400 juta orang.

4. ‘Duel’ Lawan Adik Kandung

Anil Ambani, melalui perusahaannya Reliance Communication sebenarnya merupakan salah satu pemain besar bisnis telekomunikasi di India. Namun, bisnisnya hancur, tak lain disebabkan oleh kakaknya sendiri Mukesh Ambani yang diduga melakukan perang harga secara tidak sehat.

Pada tahun 2016 lalu, Mukesh meluncurkan Reliance Jio yang menawarkan paket internet 4G gratis selama 6 bulan. Lalu, banting harga dari 206 rupee menjadi 12 rupee di tahun 2018.

Pengadilan tinggi India memerintahkan Anil Ambani dan perusahaannya Reliance Communications untuk membayar utang sebesar 5,5 miliar rupee atau setara US$ 80 juta kepada perusahaan ponsel asal Swedia, Ericsson pada Rabu atau ia menghadapi 3 bulan masa tahanan.

Sampai mendekati waktu pembayaran, utang masih belum lunas. Kemudian, dikabarkan Mukesh sang kakak dengan kekayaan lebih dari US$ 50 miliar masuk membantu.

Reliance Communications dalam sebuah pernyataan menyebut, Senin malam telah membayar penuh utang kepada Ericsson. Anil Ambani pun berterima kasih pada kakak serta iparnya.

“Terima kasih saya yang tulis dan sepenuh hati kepada kakak lelaki saya yang terhormat, Mukesh dan Nita, karena telah mendampingi saya selama masa-masa sulit ini. Dan menunjukkan pentingnya tetap setiap pada nilai-nilai keluarga kita yang kuat,” ujarnya.


5. Pernikahan Super Mewah

Pada 12 Desember 2018, Mukesh Ambani juga melangsungkan pernikahan mewah putrinya, Isha Ambani, dengan Anand Piramal. Digelar di kediaman keluarga Ambani, gedung Antilia, pernikahan digelar meriah dan glamor yang diestimasi menghabiskan biaya hingga Rp 1,4 triliun.

Lalu pada Sabtu (9/3/2019) silam, Mukesh kembali menggelar pernikahan mewah, kali ini untuk Akash Ambani yang merupakan putra pertamanya yang menikahi menikahi tunangannya Shloka Mehta di Mumbai.

Sebelumnya, keduanya telah melangsungkan pesta pra-pernikahan di Swiss. Akash Ambani yang berusia 27 tahun merupakan Direktur Reliance Retail Limited dan Reliance Jio Infocomm Limited. Sementara sang istri, Shloka Mehta, adalah putri dari pengusaha berlian Russell Mehta.

Selain para tamu kelas atas seperti Shahrukh Khan dan Aishwarya Rai, hadir pula para petinggi perusahaan ternama. Beberapa di antaranya Vice-Chairman Samsung Jay Y. Lee, CEO Coca-Cola James Quincey, hingga Menteri Energi Saudi Arabia Khalid Al-Falih.

Artikel Asli

Artikel ini telah dibaca 783 kali. Terima kasih.

Leave a Reply